Wisata Pancing di Kuala Napuh
Kuala Napuh, desa
ini terletak di Kecamatan Pangkalan Kuras, berjarak ± 130 kilometer dari Kota
Pekanbaru (ibukota propinsi) dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Untuk sampai kesana kita
akan melewati Desa Betung dan desa Kesuma.
Desa Betung terkenal
dengan objek wisata Danau Betung dan Pusat Budaya Petalangan. Masyarakat Petalangan yang kaya akan
atraksi seni budaya memberi kesan tersendiri bagi peminat wisata budaya. Dari desa
Kesuma perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu motor ± 10 menit untuk
sampai ke desa tua Kuala Napuh dengan jajaran rumah rakitnya.
Keaslian alam,
keragaman hayati dan keheningan ternyata menjadi modal yang tak ternilai bagi
Kuala Napuh untuk dapat dikembangkan sebagai salah satu kawasan wisata alam dan wisata petualangan
unggulan di Kabupaten Pelalawan. Disaat kita disibukkan dengan segala urusan
pekerjaan yang tiada akhirnya, hiruk pikuk aktifitas
yang tiada hentinya dan keheningan menjadi suatu yang langka untuk dinikmati. Disaat keheningan sulit didapat, maka
keheningan itu sendiri merupakan suatu
produk unggulan yang berpotensi untuk dijual. Kuala Napuh menjadi dan menjanjikan
solusi yang tepat bagi kita untuk melupakan dan keluar sejenak dari kondisi
tersebut.
Menikmati keheningan
malam di rumah rakit sambil memancing dan menikmati suguhan masakan kampung yang terkenal
kelezatannya membuat kita seakan terlempar memasuki
suasana perkampungan dimasa lampau, terlepas sejenak dari segala beban kehidupan
yang mendera. Kondisi yang hampir tidak pernah kita temukan di perkotaan saat
ini. Dan mungkin ini suatu kondisi yang sangat kita perlukan dalam upaya memberi nutrisi bagi jiwa yang membawa
kesuatu titik kesadaran penuh sebagai
seorang hamba yang diberi tugas untuk mengelola alam ini.
Kampung tua yang
telah ditinggalkan oleh sebagian masyarakatnya ini merupakan syurga bagi mereka yang hobi
memancing kerena dari dulu hingga kini sungainya kaya akan berbagai jenis ikan
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, dan bagi anda yang menyukai ikan salai
selais dan lainnya dapat melihat langsung proses pembuatan ikan salai tersebut.
Kondisi Sungainya
yang berkelok dan masih alami serta banyak ditumbuhi oleh pohon Rasau di sepanjang sungai
dengan pepohonan hutan yang lebat yang didiami berbagai jenis satwa, membuat kawasan ini sangat cocok untuk aktifitas
berpetualangan bagi kita yang hobi berpetualang.
Karena sungai tersebut juga
merupakan jalan alternatif untuk menuju ke Taman
Nasional Tesso Nilo, yang
merupakan salah satu kawasan hutan yang kaya
akan flora tropis dan juga fauna
langka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar